MENYIAPKAN MAHASISWA SIAP DI DUNIA KERJA, PRODI KPI GELAR LIFE SKILL MENJAHIT
komvistiknews.blogspot.com. Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD), adakan Seminar Life Skill mahasiswa program pelatihan menjahit dengan tema, Bekali Diri dalam Menghadapi Tantangan Masa Depan. Yang berlangsung selama dua hari sejak tanggal 1 Oktober. Minggu, (2/10/22).
Kegiatan yang bertempat di Aula Mini Fuad itu di ikuti oleh sejumlah peserta dari berbagai Program Studi. Dengan jumlah peserta kurang lebih 40 orang, dibagi dalam beberapa kelompok untuk memudahkan proses latihan.
Ketua Program Studi (Kaprodi) KPI sekaligus panitia penyelenggara, Yusyrifah Halid, mengatakan tujuan diadakannya Kegiatan ini untuk membekali Mahasiswa dengan keterampilan khusus.
"Dengan demikian pada saat memasuki dunia kerja dia punya bekal yakni keterampilan, seperti mengembangkan usaha, salah satunya dengan menjahit," Ungkapnya saat di wawancarai tim KomvistikNews.
"Antusias peserta dalam kegiatan ini, alhamdulillah sangat luar biasa semangatnya," Sambungnya.
![]() |
ketgam: Kegiatan Life Skill Pelatihan Menjahit Prodi KPI |
Dengan adanya kegiatan semacam ini, diharapkan mahasiswa bisa lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan skill yang dimiliki. Meskipun kegiatan life skill menjahit di dominasi oleh kaum Hawa, bukan berarti membatasi dari segi gender. Kegiatan tersebut terbuka untuk semua kalangan.
Panitia penyelenggara mengaharapkan kegiatan semacam ini tidak berhenti sampai di meja pelatihan saja. Mahasiswa yang telah mengikuti pelatihan tersebut diharapkan bisa mendapatkan peluangnya untuk membuka usaha secara mendiri.
Ditempat yang sama, salah satu Mahasiswi Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI), Husnul Aisyah, menurutnya kegiatan ini sangat baik untuk meningkatkan skill Mahasiswa dan juga minat mahasiswa dalam belajar menjahit.
"Dan manfaatnya tentu saja mendapatkan pengalaman baru, relasi baru, snack, makan gratis dan dihadiahi sertifikat usai pelatihan," ujarnya.
"Dengan adanya kegiatan ini, saya bisa mengasah kemampuan dalam menggunakan mesin jahit.
Karena itu meskipun prakteknya masih dasar, tapi itu merupakan sesuatu yang berkesan. Penggunaan mesin jahit memang perlu ketelitian, kesabaran, juga kefokusan,"
"Saya berharap, semoga lebih banyak lagi pengadaan pelatihan seperti ini, karena praktek menjahit hari ini sangat seru dan luar biasa dan kedepannya bisa lebih berkembang," tutupnya.
Untuk diketahui, hasil dari pelatihan menjahit selama dua hari tersebut masing-masing peserta mampu menghasilkan sarung bantal dan totebag.
Reporter: Nining
Editor: Homsatun
***
Saksikan Bincang Asik (BISIK) Episode 1 (Klik disini)
Komentar
Posting Komentar